Gunung Merapi merupakan gunung api
yang paling aktif di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, ketinggiannya saat
ini sekitar 2900-an meter di atas permukaan air laut. Pada deretan gunung api
yang terletak di tengah pulau jawa, Gunung Merapi merupakan gunung berapi yang
terletak paling selatan diantara deretan Gunung Api Ungaran, Telomoyo-Soropati,
Merbabu, dan Merapi yang membujur relatif dari utara-selatan. Menurut Van
Bemmelen, 1970, rangkaian gunung api tersebut terletak pada suatu sesar geser
yang besar.
Gunung Merapi sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu Merapi Tua dan Merapi Muda.
Kedua gunung merapi tersebut dapat dibedakan morfologi dan lithologinya, karena
masa pembentukannya berbeda.Gunung Merapi Tua telah aktif semenjak akhir dari
Pleistosen Akhir, sedangkan Merapi Muda aktif semenjak tahun 1006.Untuk
litologi Merapi Muda cenderung bersifat intermediet, sedangkan litologi Merapi
Tua lebih cenderung bersifat basa. Untuk morfologinya, Merapi Muda yang
terletak di sebelah barat, memiliki pola kontur radial yang menunjukkan
gunungapi stadia muda, belum menunjukkan erosi lanjut, sedangkan untuk Merapi
Tua tampak memiliki pola kontur yang menunjukkan stadia dewasa, terlihat dari
banyaknya proses erosi yang terjadi dan terpotong oleh sesar. Sehingga Van
Bemmelen (1970) dapat menyimpulkan bahwa tubuh Merapi Tua terpotong-potong oleh
sesar-sesar turun yang mengarah ke barat, yang kemudian tertutup oleh Merapi
Muda pada hanging wall-nya.Hal ini
terkait dengan pembentukan Perbukitan Gendol.Karena puncak Gunung Merapi pada
bagian utara dan timur dikelilingi oleh formasi Merapi Tua maka mulut kubah
terbuka ke arah barat daya, hal ini menyebabkan kegiatan erupsi Gunung Merapi
menuju ke arah barat daya.
Berdasarkan kelerengannya, Gunung
Merapi dibagi menjadi empat satuan geomorfologi, yaitu :
1.
Satuan morfologi daerah puncak Gunung Merapi.
a.
Tinggi dari puncak sampai sekitar 2000 m dpl,
b.
Terjal,
c.
Pola pengaliran radial.
2.
Satuan morfologi daerah lereng atas.
a.
Ketinggian antara 2000 m – 1200 m.
b.
Kemiringan melandai ke barat dan selatan (curam –
sedang),
c.
Pola pengaliran subparallel.
3.
Satuan morfologi daerah lereng tengah.
a.
Ketinggian 1200 m – 600 m,
b.
Kemiringan sedang,
c.
Pola pengaliran parallel.
4.
Satuan morfologi daerah lereng bawah.
a.
Ketinggian 600-400 m,
b.
Kemiringan landai,
c.
Sungai berperan sebagai jalur material hasil letusan.
Struktur Geologi
Gunung Merapi
Gunung Merapi terletak pada dua jalur sesar regional
sesar yang memisahkan Jawa Timur dan Jawa Tengah dan sesar yang membentuk
batasan antar Bukit Kendeng bagian barat dan subzona antara Ngawi dan Gumo.
Struktur yang terjadi salah satunya adalah lipatan.
Lipatan tersebut adalah hasil longsoran deposit Merapi dan dome yang
timbul pada Pegunungan Kulon Progo bagian barat.
Kenampakan struktur antiklin antara Salam dan
Muntilan membentuk sistem yang
terbentuk seperti parabola terbalik yang patahsepanjang Gunung Merapi
Tua. Arah dip rata-rata pada Gunung Gendol hampir sama dengan dip yang ada pada
sistem yang terjadi pada antiklin
antara Salam dan Muntilan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa deposit dari
aliran lahar yang termasuk ke dalam Gunung Gendol telah terlipat dan
menggumpal.
Patahnya Gunung Merapi Muda kemungkinan disebabkan
oleh adanya pergerakan tektonik sepanjang sesar geser besar yang terbentang pada barisan Gunung
Ungaran-Merapi sampai perbatasan lembah Progo bagian barat daya yang mengalami
penurunan secara perlahan. Hal tersebut menyebabkan bagian barat Gunungapi
turun ke arah daerah penurunan
tersebut (Van Bemmelen, 1970).
Pandangan Van Bemmelen
(1970) Mengenai Perbukitan Gendol
Perbukitan
ini terletak ± 17,5 Km dari kaki Gunung Merapi bagian barat. Tepatnya di antara
Salam dan Muntilan.Pada perbukitan ini terdapat bukit yang paling tinggi, yaitu
Bukit Gendol yang tingginya mencapai 452 meter di atas permukaan laut.Litologi
penyusun perbukitan ini adalah breksi laharik yang komposisinya sama dengan
produk Merapi tua. Batuan pada bukit ini terlipat yang membentuk antiklonorium
(rangkaian antiklin kecil di dalam antiklin yang besar) yang melengkung konkav
kearah barat. Menurut Van Bemmelen, pembentukan antiklinorium ini erat
kaitannya dengan terjadinya pensesaran Gunung Merapi tua yang mengakibatkanblok
barat gunung Merapi Tua turun dan blok yang turun tersebut meluncur dan
membentur kaki bagian utara Pegunungan Menoreh yang akhirnya membentuk
antiklinorium Gendol.
Pandangan Rovicky Mengenai
Perbukitan Gendol
Bukit
gendol terbentuk dari endapan erupsi gunung merapi (diduga cinder cone).Pada
pertumbuhan gunung merapi, gunung merapi mengalami rekahan yang berlangsung cukup
lambat.Karena intrusi magma yang berkelanjutan maka terjadilah beberapa patahan
yang mengarah ke barat, patahan ini mendorong(mengkompresi) bukit gendol
sehingga seperti mengalami pengangkatan. (Rovicky, 2010)
Karakteristik
endapan bukit gendol tidak menunjukan ciri endapan debris avalanche, yaitu
berupa hasil sekotoral gunung apai dalam skala besar, akibat ketidak stabilan
gravitasinya. Selain itu Endapan ini juga memkbentu sebaran seperti kipas dan
endapan dicirikan oleh morfologi perbukitan di sepanjang jalur longsoran dengan
ketinggian yang semakin berkurang menjauhi sumbernya. Di daerah sekitar Gunung
Merapi endapan debris avalance ditemukan di lereng bagian selatan, yaitu di
Kali Boyong. Namun belum ditemukan di tempat lain. Hasil analisis Karbon
menunjukkan bahwa endapan ini berumur 1130 ± 50 tahun (akhir abad ke-9 atau
awal abad ke-10) (Newhall, 2000). Salah satu ciri endapan debris avalanche
adalah masih ditemukannya struktur asli batuan sebelum longsor (contoh
perlapisan), juga ditemukan struktur jigsaw crack yang merupakan karakteristik
khas endapan tersebut. Namun, dari aspek endapan, rekaman sejarah letusan
Merapi menunjukkan bahwa endapan yang dihasilkan oleh letusan yang cukup besar
dan yang mendekati tahun 1006 adalah letusan plinian yang Struktur perlapisan
dalam blok batuan menghasilkan Selo tefra). Berdasarkan penanggalan karbon (14C),
endapan tersebut berumur 1112 ± 73 tahun atau tahun 765 - 911. Jadi produk
letusan ini berumur lebih tua.(Andreastuti, 1999).
Siklus Merapi Muda dan Tua!
Stratigrafi gunung merapi terdiri dari 2 susunan
litologi karena pembentuk litologi daerah ini terdapat 2 gunung api yang
berbeda umur dan memiliki magma induk yang berbeda, sehingga dibedakan menjadi
:
1. Volkanik Merapi Tua
Untuk vulkanik merapi tua umurnya
diperkirakan Pleistosen atas, litologi penyusunnya adalah breksi aglomerat dan
lelehan lava yang termasuk andesit dan basalt, mengandung olivin volkanik
Merapi Tua, berumur antara 4400 sampai 2930 tahun yang lalu.
2. Volkanik Merapi Muda
Vulkanik merapi muda
berumur Pleistosen atas, litologi penyusunnya adalah material hasil rombakan
endapan Merapi Tua berupa tufa, pasir, breksi dan breksi yang terkonsolidasi
lemah.Volkanik Merapi Muda berdasarkan metode C-14 berumur sekitar 1750 sampai
390 tahun yang lalu.
DAFTAR
PUSTAKA
Van Bemmelen, R. W., 1970, The Geologi of Indonsia, vol. 1A, General Geologi of Indonesia and
Adjacent Archipelagoes, 2nd
ed, Martinus Nijhoff, the haque.
Pannekoek, A.J.,1949, Outline
of the Geomorphology of Java, reprint from tijdschrift van het Koninklijk
Netherlandsch Aardrijkskundig geneootschap, vol. LXVI, part 3, E.J.Brill,
Leiden.
Sukandarrumidi.
1978. Bahan Kuliah Lapangan Kulon Progo.
Yogyakarta: Teknik Geologi UGM.
ada kelanjutannya gak artikel di atas? atau sudah selesai?
BalasHapusKeren bang artikelnyo
BalasHapusvisit Back yo...: website asli anak jambi. hehehe
GAMERINDO SITUS GAMER INDONESIA
Thanks artikelnya sangat membantu kak :)
BalasHapusCasino - DrMCD
BalasHapusThe Casino's 구미 출장마사지 headquarters are located in MSC, in downtown Las Vegas. Casino. Address: 1 Mohegan Sun 전라남도 출장샵 Blvd, 천안 출장마사지 Las 의정부 출장안마 Vegas, NV 서울특별 출장안마 89109 Phone: 702-770-1000